Sehari sebelumnya, digelar Simaan Al-Qur’an, bazar produk lokal, dan bakti sosial bagi lansia serta balita. Sebanyak 75 lansia menerima paket sembako dan 25 balita mengikuti program gizi.
Markijok Rumekso Setyadi dari Syarikat Indonesia menyebut, semangat Kiai Imam masih terasa.
“Seratus hari sejak beliau meninggal, rasanya Kiai Imam masih hadir di tengah kita — hanya saja kini dalam diam,” ujarnya.
Kolaborasi antara Lakpesdam PWNU DIY, LKIS, Syarikat Indonesia, Gusdurian, dan sejumlah lembaga lain menandai bahwa warisan pemikiran Kiai Imam Aziz melampaui waktu dan generasi. (ivan)