Menag Ajak Pemda Perkuat Pembangunan Bidang Agama

bumi pesantren | 03 November 2025 19:52

Menag Ajak Pemda Perkuat Pembangunan Bidang Agama
Menag menyampaikan arahan saat Pembinaan ASN Kemenag Sulawesi Tengah, di Palu. (dok kemenag)

PALU, PustakaJC.co – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan pembangunan bidang keagamaan, terutama penguatan madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan.

 

Menurut Menag, keterbatasan anggaran Kementerian Agama tidak boleh menjadi alasan lemahnya dukungan terhadap peningkatan mutu pendidikan dan layanan keagamaan di daerah. Dilansir dari kemenag.go.id, Senin, (3/11/2025).

 

“Madrasah masih tertinggal dari sekolah umum negeri, baik dari sisi fasilitas maupun SDM. Karena itu, perlu dukungan nyata dari pemerintah daerah,” ujar Menag saat memberikan pembinaan ASN Kemenag Sulawesi Tengah di Palu, Minggu, (2/11/2025).

 

 

 

Ia menegaskan, kolaborasi antara Kemenag dan Pemda menjadi kunci agar program keagamaan, kerukunan umat, dan pemberdayaan rumah ibadah bisa berkelanjutan.

 

“Kementerian Agama tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh sinergi agar program berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

 

Menag mengapresiasi perhatian sejumlah kepala daerah di Sulawesi Tengah, seperti Bupati Banggai Amirudin Tamoreka yang menghibahkan dana Rp3 miliar untuk pembangunan Gedung Kantor Kemenag Banggai.

 

 

Selain itu, Pemprov Sulteng di bawah Gubernur Anwar Hafid meluncurkan Program Berani Berkah, yang berfokus pada penguatan spiritualitas dan kearifan lokal.

 

Plt. Kakanwil Kemenag Sulteng H. Muchlis menyebut, Pemprov juga memiliki program Sulteng Berjamaah, Sulteng Mengaji, dan Majelis Subuh Berkah yang rutin digelar di Masjid Mujahidin Kantor Gubernur.

 

Menag juga menegaskan pentingnya peran imam, tokoh agama, dan ASN Kemenag sebagai teladan masyarakat.

 

“Imam dan ASN Kemenag harus menjadi contoh dalam akhlak, integritas, dan pengabdian,” pesan Menag.

 

 

 

Ia turut memuji peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai “pahlawan kerukunan” yang menjaga stabilitas sosial.

 

“Modal bangsa kita yang paling mahal adalah kerukunan. Banyak negara gagal membangun karena tidak aman. Kita patut bersyukur hidup di Indonesia yang damai dan rukun,” tandasnya.

 

Data Puslitbang Kemenag RI tahun 2023 mencatat, Indeks Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Tengah mencapai 76,95 persen dengan kategori Rukun Tinggi.

 

 

Kunjungan kerja Menag di Sulteng juga mencakup silaturahmi dengan PB Alkhairaat, orasi ilmiah di Wisuda UIN Datokarama Palu, hingga pelantikan pengurus IPIM Sulteng. Seluruh rangkaian kegiatan itu menjadi momentum memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam membangun harmoni dan moderasi beragama di bumi Tadulako. (ivan)