Kabar Redaksi

Idul Fitri dan Nilai Kebersamaan

Idul Fitri dan Nilai Kebersamaan
dok pustakajc

SURABAYA, PustakJC.co - Sudah sekitar dua tahun sejak pandemi melanda di negeri ini, banyak orang yang tidak bisa mudik Lebaran. Namun pada tahun ini, perasaan rindu bertemu sanak saudara dan berkumpul di kampung halaman nampaknya akan diluapkan. Semua orang tentu berharap Idul Fitri tahun ini bisa bersamaan sehingga nilai kebersamaan masyarakat Indonesia akan lebih terasa. Sudah semestinya, selain mempertimbangkan secara syar’i dan ‘ilmi, aspek sosiologis juga patut menjadi pertimbangan pemerintah dalam penetapan Idul Fitri 1445 H agar bisa meminimalisasi terjadinya perbedaan yang ada.

 

Penyatuan Bulan Islam Masyarakat Indonesia tentu sudah cukup dewasa menghadapi perbedaan penetapan bulan-bulan Islam terutama Ramadhan dan Idul Fitri. Akan tetapi, masalahnya tidak hanya di situ. Dengan kultur budaya masyarakat Indonesia yang suka berkumpul, maka ketika terjadi perbedaan pelaksanaan, baik puasa maupun syawalan pasti ada sesuatu yang dirasa kurang.

 

Oleh karena itu, sisi ini penting untuk dilihat sebagai sebuah nilai kearifan yang patut dijaga dan dilestarikan, baik dalam konteks beragama maupun bernegara agar tercipta  suasana yang lebih harmonis. Dengan demikian, upaya penyatuan tersebut perlu terus dilakukan. Upaya untuk terus menemukan titik temu penentuan awal bulan Islam di Indonesia sebenarnya sudah terus diupayakan, baik dari pihak ormas Islam sendiri maupun pemerintah.

Baca Juga : Mengapa Pemimpin Harus Pandai Menulis?
Bagikan :