"Jadi keluarga dan peran pengasuhan sangat penting. Suami saya itu bagi saya cowok paling sabar, baik, dan ganteng _dhewe_. Saya terima kasihnya bukan ke dia, tapi ke orang tuanya. Karena saya yang menikmati hasil dari pengasuhan mereka," tuturnya.
"Dari sini bisa dilihat, kalau pola pengasuhan sangat menentukan karakter. Jadi nanti kalaupun harus menikah muda kayak saya dulu, seenggaknya salah satu pengantin bisa bersikap dewasa agar masalah rumah tangga bisa dihadapi bersama," tambah Arumi.
Permasalahan yang timbul dari tingginya angka pernikahan dini ini dibuktikan dengan laporan oleh Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur. Di mana, pada 2021, angka dispensasi perkawinan mencapai 17.151 dan lebih banyak dilakukan oleh perempuan.
Lebih jauh, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak itu mengatakan, pernikahan dini merampas hak anak untuk belajar dan bermain. Untuk itu, pernikahan dini bukan hanya harus sekedar dicegah namun juga diperangi.