Selain itu keterampilan batik ini hanya diturunkan kepada kaum perempuan. Biasanya para perempuan ini telah diizinkan memintal, menenun, atau membatik setelah bersuami. Dahulu tidak semua perempuan bisa mempraktekkan semua keahlian itu.
Tetapi sejak di sekolah, membatik sudah masuk dalam materi ajar. Walau begitu untuk menenun mulai jarang digeluti karena membutuhkan ketekunan tinggi mengingat prosesnya yang panjang dari memintal benang.
“Ibu saya yang mengajari memintal sampai menenun. Saya bisa sedikit-sedikit membatik. Kata ibu saya, menyulap kapas jadi kain itu menjadi penyelamat hidup,” kata Kaspi. (int)