SURABAYA, PustakaJC.co — Di tengah maraknya investasi digital seperti saham, kripto, dan reksa dana online, generasi Z ternyata mulai melirik aset klasik: emas. Tren ini menandai pergeseran menarik, di mana anak muda kini semakin sadar pentingnya diversifikasi aset untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Menurut survei terbaru dari berbagai platform investasi di Indonesia, pembelian emas digital oleh pengguna berusia 18–28 tahun meningkat hingga 35 persen sepanjang 2025. Angka ini menunjukkan bahwa emas kembali menjadi pilihan favorit karena dianggap stabil, mudah diakses, dan bebas dari fluktuasi ekstrem seperti aset digital lainnya.
“Bagi Gen Z, emas bukan lagi simbol kekayaan orang tua, tapi jadi safe haven di tengah ekonomi yang nggak menentu,” ujar Anisa Rahma, analis keuangan muda di Surabaya.
Selain melalui toko emas konvensional, kini banyak platform digital yang menawarkan pembelian emas mulai dari Rp10 ribu saja, membuat investasi ini makin ramah di kantong anak muda.
Beberapa di antaranya bahkan menyediakan fitur tabungan emas otomatis, sehingga pengguna bisa menabung gram demi gram tanpa terasa.
Tren ini juga didukung meningkatnya kesadaran finansial Gen Z terhadap keamanan aset fisik dan nilai lindung inflasi. Saat harga kebutuhan pokok melonjak, emas tetap terbukti tahan terhadap tekanan ekonomi dan krisis global.
“Anak muda sekarang jauh lebih cerdas dalam mengelola uang. Mereka nggak hanya ikut tren, tapi juga berpikir soal masa depan,” tambah Anisa.
Dengan akses digital yang mudah dan edukasi finansial yang semakin luas, investasi emas diprediksi akan terus tumbuh menjadi portofolio wajib bagi generasi muda Indonesia. (int)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                