SURABAYA, PustakaJC.co – Kolaborasi antara SKK Migas Jabanusa dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghadirkan wajah baru perpustakaan kampus sebagai pusat literasi energi interaktif.
Transformasi ini diwujudkan melalui pengembangan Migas Corner, ruang edukatif yang menghubungkan dunia akademik dengan industri energi hulu. Dilansir dari suaraindonesia.co.id, Selasa, (4/11/2025).
Di ruang tersebut, pengunjung dapat menjelajahi literatur migas, energi terbarukan, hingga rekayasa lingkungan. Fasilitasnya lengkap dengan database riset migas nasional dan global, video pembelajaran interaktif, serta sistem katalog digital terbuka lintas jurusan.
Selain itu, tersedia juga area co-working dan fasilitas multimedia untuk mendukung riset dan edukasi publik.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, menyebut perpustakaan ITS berperan penting dalam membangun kesadaran energi.
“Perpustakaan seperti ini adalah ruang pertemuan antara ilmu dan praktik. Kami ingin mahasiswa dan jurnalis memahami proses hulu migas bukan hanya di lapangan, tapi juga melalui basis pengetahuan yang kuat,” ujarnya, Senin, (3/11/2025).
Ia menegaskan, kolaborasi dengan ITS akan lebih optimal jika literasi energi terintegrasi dengan akademik.
“Literasi adalah pintu pertama menuju kemandirian energi. Dari perpustakaan inilah kesadaran itu bisa ditanamkan,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Rektor ITS, Dr. Machsus, menilai perpustakaan kini menjadi pusat pertumbuhan gagasan dan jejaring riset.
“Perpustakaan adalah jantung universitas. Di sini bukan hanya buku yang bicara, tapi gagasan yang tumbuh dan berjejaring,” katanya.
Ia menambahkan, literasi menjadi fondasi penting pengembangan sektor energi di Indonesia.
“Semua inovasi energi berawal dari pengetahuan. Karena itu, literasi harus diperkuat agar mahasiswa dan masyarakat memahami arah riset energi nasional,” ujarnya.
Peserta kegiatan, Rifqiyadi, turut mengapresiasi keterbukaan ITS.
“ITS bukan hanya kampus teknologi, tapi juga pusat pembelajaran publik yang hidup. Banyak hal yang bisa kami bawa pulang untuk menginspirasi masyarakat Madura,” tutupnya. (ivan)