“Gus Dur telah memberikan teladan bagaimana seorang pemimpin bisa berdiri di atas semua golongan. Beliau memperjuangkan hak-hak rakyat tanpa membedakan agama, etnis, atau latar belakang,” kenangnya.
Sulaiman masih ingat betul bagaimana Gus Dur sering mengambil keputusan yang tidak populer demi kepentingan bangsa.
“Beliau tidak takut dikritik atau kehilangan jabatan. Yang terpenting bagi Gus Dur adalah kemanusiaan,” tuturnya.
Lebih dari Sekadar Gelar
Dalam pandangan banyak kalangan, Gus Dur bukan hanya tokoh politik atau kiai karismatik, melainkan sosok humanis sejati yang menanamkan nilai toleransi di tengah keberagaman Indonesia. Dari langkah-langkah kecilnya membela kaum minoritas hingga keberaniannya menegakkan demokrasi di masa penuh tekanan, nama Gus Dur menjadi simbol keberanian moral.
Sulaiman berharap, penetapan ini menjadi lebih dari sekadar penghormatan tahunan.
“Yang paling penting bukan hanya memberi gelar, tapi meneruskan cita-cita beliau — membangun Indonesia yang adil, terbuka, dan beradab,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah.
“Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah mengapresiasi Gus Dur dengan menetapkannya menjadi Pahlawan Nasional,” ujarnya.