Surabaya, PustakaJC.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajukan pinjaman sebesar Rp 452 miliar ke Bank Jatim. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai lima proyek pembangunan di kota ini. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, optimistis utang tersebut dapat dilunasi sebelum masa jabatannya berakhir.
Tak hanya itu, Eri juga menyiapkan opsi pinjaman tambahan ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Keuangan. Menurutnya, nilai pinjaman tersebut tidak akan mencapai angka triliunan rupiah.
“Rencana awal itu Rp 5,6 Triliun kan, sebelum kita hitung yang sebenarnya, berapa akan kita utang. Ternyata sudah bisa dilakukan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga tidak jadi segitu,” ujar Eri, dilansir dari lintas Nusantara, Sabtu (9/8/25).
Ia memastikan seluruh proyek dapat dikerjakan dan dirampungkan sebelum pergantian tahun, sesuai target yang telah ditetapkan.
“Tidak ada keterlambatan. Jadi, keterlambatan itu kalau melebihi ada masa pemeliharaannya. Bisa dikerjakan dan diselesaikan tahun ini,” tegasnya.
Rencananya, seluruh proyek tersebut akan tuntas hanya dalam waktu empat bulan pengerjaan.
“Enggak (boleh terlambat), karena pekerjaannya sudah kita lakukan hanya empat bulan. Karena sebenarnya semua pekerjaan itu bisa lebih cepat,” jelas Eri.
Eri juga mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan evaluasi terhadap pengerjaan proyek yang selama ini memakan waktu lama.
“Mangkanya saya bilang teman-teman (jajaran), kenapa sih masang paving kok sampai 4 (empat) bulan. Ada yang sudah dikerjakan, lubang, ganti pasang paving sampai kurang seminggu, deadline habis, dirusak semua,” tuturnya.
Untuk memastikan target waktu tercapai, Pemkot akan menyeleksi kontraktor secara ketat. Meski berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu, Eri tetap menginginkan adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebagai cadangan membayar kebutuhan wajib di tahun 2026.
“Contoh bayar gaji, bayar listrik. Kalau enggak ada SILPA terus bagaimana? Enggak ada duit-duit pajak belum masuk, SILPA itu harus ada,” pungkasnya. (nov)