Merah Putih Membentang 14,9 Km di Surabaya, Jatim Pecahkan Rekor Dunia MURI

surabaya | 18 Agustus 2025 07:03

Merah Putih Membentang 14,9 Km di Surabaya, Jatim Pecahkan Rekor Dunia MURI
Momen kain merah putih sepanjang 14,9 kilometer dibentangkan di Jalan Gubernur Suryo. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Semangat kebersamaan ribuan pelajar Jawa Timur membentangkan kain Merah Putih sepanjang 14,9 kilometer di jantung Kota Surabaya. Aksi ini bukan hanya perayaan HUT ke-80 RI, tetapi juga mengantarkan Jatim meraih dua rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Jalan Gubernur Suryo hingga Gedung Negara Grahadi pada Minggu, (17/8/2025) dipenuhi lautan warna merah putih. Sebanyak 11.783 peserta yang terdiri dari 10.686 siswa SMA/SMK sederajat, 695 guru, dan 402 pegawai Dinas Pendidikan Jatim membentangkan kain Merah Putih sepanjang 14,9 kilometer. Dilansir dari jawapos.com, Senin, (18/8/2025).

Bendera raksasa itu sebelumnya dijahit oleh 7.547 murid dan 1.573 guru dari 800 sekolah SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur.

Atas kerja bersama ini, Pemprov Jatim berhasil meraih dua rekor dunia MURI sekaligus. Pertama, menjahit kain Merah Putih dengan melibatkan sekolah terbanyak. Kedua, kirab Merah Putih sepanjang 14 kilometer yang diikuti pelajar terbanyak, yakni 10.868 siswa dari berbagai daerah.

Senior Manager MURI, Triyono, menyebut capaian ini bukan sekadar pencapaian angka, melainkan bukti cinta tanah air masyarakat Jatim.

 

“Kirab kain merah putih ini bukan hanya sekadar prosesi seremonial ataupun semangat rekor, tetapi bukti nyata kebersamaan, gotong royong, dan cinta tanah air,” ujar Triyono saat menyerahkan piagam rekor dunia kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Ia menegaskan, panjang dan kemegahan kain Merah Putih yang dikirab oleh ribuan pelajar mencerminkan tekad bangsa untuk menjaga persatuan dan merawat kemerdekaan.

“Dengan bangga, MURI menyerahkan piagam penghargaan ini sebagai rekor dunia yang membanggakan, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh dunia,” tegasnya.

Momen bersejarah ini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah pudar. Dari tangan-tangan pelajar dan guru yang menjahit hingga langkah kebersamaan ribuan peserta yang mengibarkan Merah Putih, Jawa Timur menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah warisan yang harus terus dijaga lintas generasi. (ivan)