Rio mengakui tantangan dalam pengelolaan aset memang cukup kompleks, mulai dari keterbatasan SDM profesional, pendekatan birokratis yang lebih dominan ketimbang orientasi bisnis, hingga pendataan aset yang belum sepenuhnya terintegrasi.
Ia menekankan beberapa pertanyaan mendasar yang harus dijawab Pemkot Surabaya:
•Apakah aset benar-benar sudah dioptimalkan?
•Apakah sudah menghasilkan nilai ekonomi maksimal?
•Apakah sudah bebas dari potensi penyalahgunaan?
Menurutnya, sertifikasi aset yang belum tuntas serta regulasi yang masih terbatas pada skema sewa atau kerja sama BGS/BOT menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.