SURABAYA, PustakaJC.co – Pemerintah Kota Surabaya resmi menetapkan tujuh fokus utama pembangunan untuk periode 2025–2029. Seluruh program diarahkan untuk memperkuat kesejahteraan rakyat melalui kebijakan sosial-ekonomi yang berdampak langsung.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa kebijakan dan anggaran pembangunan harus menyentuh kebutuhan warga.
“Semua anggaran Pemerintah Kota Surabaya harus sesuai dengan tujuan negara, termasuk kebijakan fiskal di tingkat kota,” ujar Eri di Balai Kota, dikutip dari jawapos.com, Jumat, (11/7/2025).
Inilah 7 Fokus Utama Surabaya untuk 2025–2029:
•Menekan angka kemiskinan
•Menurunkan pengangguran terbuka
•Mengurangi kematian ibu dan anak
•Mengatasi stunting atau gizi buruk
•Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
•Memperbaiki ketimpangan (gini ratio)
•Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Eri mengungkap kondisi awal saat dirinya mulai menjabat di tengah krisis akibat pandemi. Stunting saat itu mencapai 28,5%, pengangguran 9,7%, dan kemiskinan 5,9%.
“Prioritas saya bukan membangun gedung atau jalan, tapi membangun SDM. Hasilnya? Kini stunting tinggal 1,6%, pengangguran 4%, dan kemiskinan 3,9%, lebih rendah dari sebelum pandemi,” jelas Eri.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keterlibatan warga dalam pembangunan.
“Ketika masyarakat ikut bergerak, pertumbuhan ekonomi dan IPM akan jauh lebih cepat. Inilah semangat kota dunia yang kami usung dalam RPJMD ini,” tambah Walikota Surabaya itu.
Dengan arah pembangunan yang jelas dan capaian yang membaik, Pemkot Surabaya mengajak semua pihak terus bersinergi. Kolaborasi akan jadi kunci untuk menjadikan Surabaya lebih inklusif, maju, dan manusiawi. (ivan)
