SURABAYA, PustakaJC.co - Makanan fermentasi semakin populer sebagai bagian dari pola makan sehat. Namun, apakah benar semua makanan fermentasi bermanfaat bagi tubuh? Artikel dari Kompas Health menjelaskan bahwa meski makanan fermentasi seperti tempe, kefir, yoghurt, dan kombucha menawarkan berbagai manfaat kesehatan, konsumsinya tetap perlu diperhatikan secara cermat.
Makanan fermentasi dikenal kaya akan probiotik, yakni bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam usus. Proses fermentasi membantu memecah karbohidrat menjadi alkohol dan asam organik yang meningkatkan populasi bakteri baik. Kehadiran probiotik ini berperan penting dalam meningkatkan fungsi pencernaan serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Namun, di balik manfaatnya, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Produk fermentasi seperti kefir atau kombucha berpotensi mengandung kontaminan jika tidak diproses dan dikemas dengan benar, yang dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, makanan fermentasi berbahan dasar kedelai juga memiliki sifat goitrogenik, yang bisa mengganggu fungsi tiroid terutama bagi mereka yang memiliki gangguan tiroid.
Pakar kesehatan menyarankan agar konsumsi makanan fermentasi tetap dalam batas wajar dan memilih produk yang telah melalui proses produksi higienis. Jika dikonsumsi secara tepat, makanan fermentasi dapat menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan demikian, makanan fermentasi bukan sekadar tren, tetapi juga pilihan bergizi selama dikonsumsi dengan bijak dan sesuai kebutuhan tubuh. (nov)