SURABAYA, PustakaJC.co - Di usia 2 tahun, anak umumnya mulai menunjukkan perkembangan pesat dalam kemampuan berbicara. Mereka tidak hanya makin aktif bergerak, tetapi juga semakin cerewet dan pandai mengungkapkan kata-kata. Namun, tidak semua anak mengalami perkembangan yang sama. Beberapa anak mungkin belum bisa berbicara dengan lancar di usia ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua.
Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi keterlambatan bicara pada anak usia 2 tahun. Kurangnya stimulasi, paparan layar (screen time) yang berlebihan, penggunaan lebih dari satu bahasa di rumah, serta adanya kondisi medis seperti gangguan pendengaran atau kelainan pada organ bicara bisa menjadi penyebab. Selain itu, anak juga bisa mengalami speech delay, autisme, atau masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi.
Menurut para ahli, anak usia 2 tahun umumnya sudah mampu mengucapkan sekitar 50 kata dan mulai menyusun kalimat pendek berisi 2 hingga 3 kata. Bahkan menjelang usia 3 tahun, jumlah kosakata mereka bisa meningkat drastis hingga mencapai 200–1000 kata, meskipun tidak semuanya diucapkan dengan jelas.
Namun, bagaimana jika anak belum menunjukkan kemampuan tersebut? Ternyata, hal ini belum tentu menandakan masalah serius. Selama anak masih bisa mengucapkan beberapa kata bermakna, memahami perintah sederhana, dan menggunakan gestur untuk berkomunikasi, kondisi tersebut masih dianggap dalam batas wajar.
Meski begitu, jika anak sama sekali belum bisa mengucapkan kata bermakna, tidak bisa menyusun dua kata sederhana, tidak merespons ketika dipanggil, atau tampak tidak berminat berkomunikasi, orang tua perlu waspada. Segera konsultasikan kondisi ini ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi wicara jika anak dinyatakan mengalami keterlambatan bicara. Namun bila dicurigai ada gangguan medis lain, seperti infeksi telinga atau gangguan saraf, pemeriksaan lanjutan di rumah sakit mungkin diperlukan.
Deteksi dini menjadi kunci penting dalam mengatasi keterlambatan bicara. Oleh karena itu, orang tua disarankan tetap tenang dan sabar mendampingi anak, serta tidak ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.(nov)