“Dinkes bersama seluruh stakeholder harus melakukan imunisasi lengkap. Kalau perlu kejar imunisasi langsung ke anak-anak,” tegasnya.
Bang Jo juga mengingatkan pentingnya sosialisasi. Dinkes diminta menggandeng KSH, puskesmas, dan rumah sakit untuk menyebarkan informasi tentang ciri-ciri campak serta langkah pencegahannya.
Sebagai catatan, menurut WHO imunisasi campak minimal diberikan dua kali, yakni pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD. Anak yang tidak pernah atau belum lengkap imunisasi memiliki risiko tinggi tertular, terutama saat terjadi KLB. (ivan)