SURABAYA, PustakaJC.co – Lonjakan kasus campak di Indonesia, termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Sumenep, menjadi perhatian DPRD Surabaya. Anggota Komisi D, Johari Mustawan, meminta Pemkot Surabaya bergerak cepat agar wabah tidak merembet ke Kota Pahlawan.
“Tingginya mobilitas warga Surabaya–Sumenep berisiko meningkatkan kasus campak di Surabaya,”kata Johari, dikutip dari bhirawaonline.co.id, Sabtu, (20/9/2025).
Politisi PKS yang akrab disapa Bang Jo itu mendorong Dinas Kesehatan memperkuat imunisasi campak. Ia menekankan perlunya imunisasi lengkap bagi seluruh anak, bahkan jika perlu melalui program jemput bola.
“Dinkes bersama seluruh stakeholder harus melakukan imunisasi lengkap. Kalau perlu kejar imunisasi langsung ke anak-anak,” tegasnya.
Bang Jo juga mengingatkan pentingnya sosialisasi. Dinkes diminta menggandeng KSH, puskesmas, dan rumah sakit untuk menyebarkan informasi tentang ciri-ciri campak serta langkah pencegahannya.
Sebagai catatan, menurut WHO imunisasi campak minimal diberikan dua kali, yakni pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD. Anak yang tidak pernah atau belum lengkap imunisasi memiliki risiko tinggi tertular, terutama saat terjadi KLB. (ivan)