SURABAYA, PustakaJC.co – Tim Dayung Jatim berhasil menyabet medali emas di PON XX Papua. Jatim meraihnya pada kelas Lightweight Men’s Double Sculls (LM2X) di nomor rowing oleh pasangan Ardi Saidi/Mahendra Yanto.
Pelatih Dayung Rowing Jatim, Iswandi, mengatakan pencapaian tersebut merupakan yang pertama setelah sebelumnya di PON 2016, nomor rowing ini tidak berhasil memperoleh medali emas.
"Bagi saya, ini merupakan pembuktian, selama ini sempat diremehkan. Ya banyak opini-opini, ada yang bilang sulit untuk berprestasi. Ini sekaligus tantangan bagi saya sebagai pelatih, apakah saya ini bisa melatih atau tidak, sehingga membuktikan walaupun kita gak banyak yang Platnas bisa mendapatkan juara juga," ujar pria yang juga mantan atlet rowing peraih emas 8 kali di Sea Games ini.
Iswadi menambahkan, rowing ini merupakan nomor yang paling sulit diantara kelas dayung lainnya. Hal ini dikarenakan waktu untuk bisa menjadi handal di rowing ini butuh latihan kurang lebih selama tiga sampai empat tahun. Oleh karena itu, tidak banyak pemuda yang tertarik menjadi atlet dayung nomor rowing.
"Latihan sampai bisa dikatakan mahir itu butuh waktu tiga sampai empat tahun, peminatnya juga tidak banyak yang mau jadi atlet rowing," tambahnya
Setelah berhasil mendapatkan emas di PON XX Papua, kedepan pihaknya akan melakukan regenerasi atlet. Hal tersebut karena atlet yang mendapatkan emas telah mecapai batas usia emas.
Sementara itu, terkait dukungan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur yang ditunjuk sebagai pendamping Cabor Dayung, Iswadi mengatakan, dukungan yang diberikan sangat membantu para atlet.
"Dukungan dari Bakesbangpol sangat membantu ya, tidak dinilai dari berapa jumlahnya, tapi dari bentuk dukungannya, karena mereka memberikan apa yang dibutuhkan para atlet, jadi tepat guna," pungkasnya. (ayu)