Ia menyebut, ketika musim kemarau tiba, jenis varietas yang ditanam adalah Brangbiji. Ketika memasuki musim hujan, varietas yang ditanam adalah hibrida maupun ciherang.
"Pada kondisi optimal, produksi padi hibrida bisa mencapai 14.8 - 15 ton/ha. Namun kali ini akibat perubahan iklim hanya mencapai 7 ton. Upaya ini terus kita lakukan lewat monitoring menggunakan pupuk organik sehingga nanti padi atau beras yang dihasilkan bisa organik pula. Nanti kita akan lihat jenis Padi yang unggul akan kita terus kembangkan,” tegasnya.
Seusai melakukan panen raya ini, Gubernur Khofifah juga melakukan dialog dengan Kepala Desa Banjar Arum, Singosari, Malang.