Emil Paparkan Tiga Faktor Akselerasi Pembangunan KEK

pemerintahan | 24 Mei 2022 06:38

Emil Paparkan Tiga Faktor Akselerasi Pembangunan KEK
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak Monitoring dan Evaluasi Pengembangan KEK Singhasari Malang dan KEK JIIPE Gresik pada Senin (23/5).

SURABAYA, PustakaJC.co - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak terus melakukan pengawasan terhadap dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Jawa Timur (Jatim). Yaitu, KEK Singhasari Malang dan KEK Java Integrated Industrial Park and Port Estate (JIIPE) Gresik.

 

"Ini adalah untuk melihat apakah kedua KEK ini siap memasuki tahap operasional menjelang 3 tahun dari diterbitkannya peraturan pemerintah yang menetapkan ini sebagai KEK," ungkapnya dalam Monitoring dan Evaluasi Pengembangan KEK Singhasari Malang dan KEK JIIPE Gresik pada Senin (23/5).

 

Mewakili Pemprov Jatim, Wagub Emil memaparkan beberapa hal yang berkontribusi bagi akselerasi pembangunan KEK.

 

Yang pertama, Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, SDM adalah hal pertama yang dipandang oleh investor dan stakeholder saat mereka kelak akan menanamkan saham di KEK.

"Yang akan menarik minat investor adalah kemampuan SDM di tempat tersebut. Mereka akan percaya untuk berinvestasi dan berbisnis di sini setelah melihat capability dan skill SDM-nya," katanya.

 

Emil menjelaskan, dalam hal ini, universitas dan lembaga pendidikan diharapkan dapat menjawab demand pasar. Yakni dengan mencetak lulusan unggulan yang kurikulumnya juga menunjang skill para mahasiswa.

 

Sektor Pendidikan ini menjadi salah satu highlight tersendiri bagi KEK Singhasari. Yang hingga kini telah bekerjasama dengan Universiras Muhammadiyah Malang (UMM) dan beberapa universitas dan lembaga pendidikan lain di Indonesia dan Luar Negeri.

"Di KEK Singhasari, yang sudah terbentuk adalah center of excellence untuk vokasi di bidang animasi dan studio-studio kecil. Ada progress yang menurut kami dari segi inovasi dan stakeholder," jelasnya.

 

Selain itu, yang kedua, Wagub Jatim ini juga memandang perlunya dilakukan market sounding oleh pemerintah daerah sebagai sarana mempromosikan KEK terhadap investor dan stakeholder.

 

Tak hanya itu, Emil terus memantau perluasan akses jalan menuju KEK Singhasari dan KEK Gresik JIIPE. Disertai dengan pelengkapan sistem pelayanan perizinan dan sistem pelayanan kawasan.

"Akses jalan ini juga perlu diperhatikan. Baik bagi KEK Singhasari dan KEK JIIPE yang terletak sekitar 5 Km dari pintu tol. Kemudahan terhadap akses akan menguntungkan baik pekerja maupun investor dan stakeholder," ungkapnya.

 

"Pemprov bersama para Bupati berupaya melebarkan dan mempermudah jalan akses menuju KEK mengingat hal ini adalah salah satu faktor krusial," tambahnya.

 

Emil pun menegaskan, bahwa pada hari ini juga ia akan memastikan dan memeriksa ke Biro Hukum Pemprov Jatim untuk akselerasi persetujuannya.

 

"Kami dari pemprov terus committed untuk membawa segalanya kesini, seperti investors dan stakeholders, ini proses yang interaktif. Karena itu akan saya periksa langsung ke Biro Hukum terkait akselerasi persetujuannya," ujarnya.

Di akhir, Emil menekankan pentingnya KEK ini bagi perindustrian Indonesia. Perlu adanya suatu kawasan yang menjadi wadah baik bagi industri manufaktur, maupun industri kreatif.

 

"Ini bukan hanya top down tapi juga bottom up. Ini kesempatan untuk memberikan physical space bagi industri-industri yang ada. Mereka membutuhkan satu hub dan wadah baru. Karena itu akselerasi pengembangan ini akan memiliki influence yang besar," tutupnya. (pstk01)