Apalagi 400 tahun yang lalu Indonesia adalah pusat rempah-rempah dunia, dan 11 persen dari supplier rempah-rempah dunia adalah dari nusantara. Ditambah 30 ribu jenis rempah-rempah dunia itu dari nusantara.
“Rempah-rempah adalah betul-betul komoditas dari dulu, sekarang dan ke depan. Mari kita angkat lagi rempah-rempah ini agar Go Global. Mari kita hidupkan di pertanian hibrida yang di pondok pesantren terhusus rempah-rempah. Kita olah ada agregator nya kita export ke Timur Tengah Mesir ke Eropa Insya Allah ekonomi kita akan semakin tumbuh, rakyatnya sejahtera,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan, FESyar Jawa 2022 merupakan hasil sinergi berbagai pihak yang mempunyai visi, misi, dan komitmen bersama untuk mendorong kemajuan dan pengembangan ekonomi syariah.
“Ada tiga topik utama dalam FESyar Jawa kali ini yakni Economic Inclusion, Halal and Green Lifestyle dan Digital Economy. Dimana rangkaian kegiatannya meliputi Sharia Economic Forum, Sharia Fair, Tabligh Akbar, business coaching and business matching, showcase UMKM offline dan virtual,” katanya.