Ia mengatakan, peresmian Pasar Perak merupakan langkah awal bagi Jombang untuk menerapkan sistem yang sama dengan pasar lainnya di daerah tersebut.
"Semoga 16 pasar Jombang yang lain bisa seperti ini Pasar Perak. Karena ini sebagai bentuk strategi peningkatan penataan industri primer sekunder. Insya Allah Ramadhan sudah bisa dipakai," imbuhnya.
Sebagai informasi, pembangunan pasar perak dilakukan dengan 2 tahap, menggunakan dana Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 6.631.705.000 dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 4.135.076.000.
Pasar Perak memiliki 2 lantai, dengan rincian 14 unit toko, 84 unit kios, 12 los lesehan, 160 unit gledek, 1 unit kamar mandi, dan 1 unit IPAL pada lantai pertama.
Sedangkan, lantai 2 terdapat 152 unit kios, 2 unit kamar mandi, kantor pengelola pasar, dan 5 los lesehan.