BPBD Jatim Ajukan Tambahan Helikopter Tangani Karhutla Gunung Arjuno yang Capai 4.403 Hektare

pemerintahan | 07 September 2023 07:30

BPBD Jatim Ajukan Tambahan Helikopter Tangani Karhutla Gunung Arjuno yang Capai 4.403 Hektare
dok bpbd jatim

SURABAYA, PustakaJC.co - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Gunung Arjuno terus meluas. Total lahan yang terdampak per Kamis (7/9) mencapai 4.403 hektare. Meski demikian, titik api sudah mulai berkurang hari ini dibandingkan dengan Rabu (6/9).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajukan tambahan armada helikopter dari satu unit yang digunakan untuk memaksimalkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno.

"Kami meminta saran dan masukan dari berbagai pihak terkait upaya percepatan penanganan karhutla di Gunung Arjuno. Termasuk usulan kepada BNPB agar ada penambahan bantuan helikopter untuk kegiatan water bombing," kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, di Pasuruan, Rabu.

 

Dalam keterangannya Gatot mengatakan kondisi angin yang cukup kencang di sekitaran area Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo membuat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Gunung Arjuno kian meluas hingga ke wilayah Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto.

 

"Saat ini kegiatan water bombing dan luasan lahan terdampak karhutla yang kini telah mencapai 3.910 hektare," katanya.

 

Ia mengatakan, titik api yang terbaca dalam Sipongi juga bertambah dari awalnya 7 titik, lalu meluas 50 titik dan Senin malam melonjak menjadi 156 titik.

 

Kadishut Jatim Jumadi dalam kesempatan ini juga menyampaikan pentingnya upaya percepatan penanganan Karhutla di wilayah Tahura R. Soerjo.

 

Sebab, menurutnya, wilayah Tahura ini dinilai sangat strategis mengingat adanya tiga gunung, yakni, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Anjasmoro.

Luasan wilayah Tahura R. Soerjo yang mencapai 27.868 juga masuk di enam daerah, yakni, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Mojokerto.

 

Ia mengatakan, Dishut bersama sejumlah relawan juga telah melibatkan berbagai kelompok masyarakat untuk melakukan pemadaman via darat.

 

"Hari ini, sudah sekitar 339 orang yang berada di atas untuk melakukan pemadaman. Mereka berasal dari posko pemantauan Tretes, Lawang dan Mojokerto," katanya.

Semakin meluasnya lahan terdampak kebakaran di area Gunung Arjuno membuat Pemprov Jatim mengambil langkah cepat.

Sebelumnya, dengan menggandeng BNPB, Pemprov Jatim bersiap akan melakukan water bombing sebagai upaya pemadaman api melalui udara dengan menggunakan helikopter.

 

Kesiapan water bombing ini ditinjau Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di area Kaliandra, Desa Dayurejo Kec. Prigen, Kab. Pasuruan, akhir Agustus lalu. Termasuk kesiapan Helikopter BNPB type AS350B3e dengan nomer lambung PK-DAP yang akan digunakan.

Guna mendukung kegiatan ini, BPBD Jatim juga telah mendirikan Posko Darurat Penanganan Karhutla Gunung Arjuno di Pendopo Kaliandra, Desa Dayurejo Kec. Prigen, Kab. Pasuruan.

Usai melakukan peninjauan kesiapan water bombing, Wagub Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi atas respon cepat BNPB terhadap permintaan water bombing Pemprov Jatim.

Menurutnya, langkah pemadaman melalui udara ini merupakan solusi paling tepat, mengingat lokasi kebakaran hutan berada di lokasi ketinggian dan sangat jauh dari jangkauan Tim gabungan pemadam karhutla Pemprov Jatim.

“Yang utama, water bombing ini nanti akan difokuskan di area Lembah Kijang yang berdekatan dengan Bumiaji Kota Batu. Seperti yang diketahui, di area Lembah Kijang dan Bumiaji itu banyak sumber airnya, sehingga butuh penanganan prioritas,” terangnya.

Dikatakan juga, hingga saat ini luasan lahan yang terbakar di area Gunung Arjuno telah mencapai sekitar 700 hektar.

 

“Ini juga untuk melindungi ekosistem alam, termasuk hewan dan kekayaan hayati yang tersimpan di area Gunung Arjuno,” imbuhnya.

Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menambahkan, posko darurat penanganan Karhutla yang didirikan di area Kaliandra sejatinya untuk mendukung kegiatan water bombing di wilayah Gunung Arjuno.

Posko ini nantinya akan berfungsi sebagai tempat koordinasi antar-instansi terkait, mulai dari BNPB, BPBD Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, BMKG, Pemkab Pasuruan dan Pemkab Malang, serta relawan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Di posko ini nanti, selain update data lokasi titik api, perkembangan area kebakaran juga akan selalu diinformasikan. Dengan begitu, tim relawan dan tim helikopter bisa terarah dalam melakukan aksi pemadam,” terangnya, didampingi Kabid KL BPBD Jatim, Satriyo Nurseno. (ayu)