"Ini semua berkat kerja keras dari panjenengan semua, para petani, gapoktan. Tentu sebagai sebuah provinsi harus ada yang mewakili menerima penghargaan. Yang mewakili kadang saya kadang Pak Wagub, atau juga Kepala Dinas," ucapnya.
Selain itu, di hadapan puluhan ribu masyarakat Jatim yang hadir, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa ia sedang berupaya menstabilkan harga pangan terutama beras. Meskipun, dari September 2022 hingga September 2023 Jatim surplus beras 9,23 persen.
Sementara itu, ia menjelaskan terkait tingginya harga beras lantaran harga gabah kering panen (GKP) sejak di penggilingan memang sudah di atas harga pokok pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
"Jadi kalau harga pokok pemerintah itu 5.000 per kilo sampai di penggilingan sudah 6.800 per kilo maka sebab itulah harga end productnya juga tinggi," tuturnya.
Salah satu upaya yang ditempuh Gubernur Khofifah untuk menstabilkan harga beras adalah dengan menggelar operasi pasar murah di sejumlah kabupaten/kota. Per tanggal 14 Oktober telah digelar di Kabupaten Tulungagung yang merupakan titik ke-31 operasi pasar murah.
Digelarnya operasi murah tersebut terbukti mampu membuat harga beras medium di Jatim menjadi terendah se-Pulau Jawa sejak tiga minggu terakhir. Meskipun di sisi lain harga beras masih di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.