BPBD Catat 29 Titik Terdampak Banjir di Kota Malang

pemerintahan | 26 November 2023 19:06

BPBD Catat 29 Titik Terdampak Banjir di Kota Malang
Dok bpbd malang

MALANG, PustakaJC.co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat ada 29 titik yang terdampak banjir di Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu sore, 25 November 2023. Bencana banjir yang dilaporkan juga menyebabkan beberapa infrastruktur rusak tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sejak siang hingga sore hari.

 

"Kami, melalui BPBD Malang sudah mencatat semua titik banjir, berikutnya, tinggal menyikapi bersama OPD terkait," kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dalam keterangan tertulis, Minggu, (26/11/2023).

Gatot menerangkan hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Akibatnya, bencana banjir terjadi di sejumlah titik di lima kecamatan yang ada di Kota Malang.

 

Di Kecamatan Blimbing, banjir terjadi di Jalan Sulfat dan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo. Di Kecamatan Lowokwaru, banjir terjadi di Jalan Raya Sudimoro, Jalan Raya Tlogomas, Jalan Sansiviera, Jalan Bunga Cokelat, Jalan Semanggi Barat, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bendungan Sutami dan Jalan Simpang Gajayana. 

 

Lalu di Kecamatan Klojen, banjir menggenangi Jalan Semeru, Jalan Veteran, Jalan Bondowoso, Jalan Trunojoyo, Jalan Bandung, Jalan Mayjend Pandjaitan, Jalan Bareng Raya dan Jalan Galunggung. Bahkan bajir juga terjadi di area basement dan lantai 1 Mal Malang Town Square (Matos). 

 

Sepanjutnya, di Kecamatan Sukun, banjir menggenangi Jalan Raya Candi II, Jalan Raya Candi III, Jalan Simpang Mega Mendung, Jalan Bandulan hingga Perumahan Sigura Gura Residence Jalan Bendungan Palasari. Di Kecamatan Kedungkandang, banjir terjadi di Jalan Danau Ranau, Jalan Danau Toba, Jalan Danau Maninjau Raya, Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Danau Kerinci. 

 

Gatot mengungkapkan bahwa mayoritas lokasi yang tergenang banjir tersebut memang berada di kontur tanah yang rendah. Namun banjir kali ini menurutnya cukup mengejutkan. 

 

"Ini mengejutkan kami, tidak diduga separah ini. Sebelumnya kan pernah di Blimbing itu ada perumahan yang sampai tenggelam 2 meter. Termasuk di Sigura-Gura juga 2 meter," bebernya.

 

Meski terhitung cukup parah, bencana banjir kali ini dilaporkan tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, ada beberapa kerusakan yang ditimbulkan.

 

"Kerusakan di Perum Sigura-Gura, tembok pembatas sungai ambrol 5 meter, paving rusak sepanjang 50 meter dan sedalam 1 meter dan 4 meter di dekat rumah warga," bebernya. 

 

Kemudian banjir ini juga mengakibatkan sebanyak 90 rumah warga, 6 mobil dan 18 motor tergenang. Genangan banjir antara 10 cm hingga 120 cm. Lalu beberapa jalan menyisakan material lumpur dan beberapa rumah kemasukan material lumpur. 

 

Seperti diketahui, BPBD Jawa Timur telah melakukan sejumlah upaya menjelang musim hujan yang diprediksi terjadi di akhir November 2023 ini. Sejumlah ancaman bencana hidrometeorologi berpotensi muncul di musim hujan. Seperti banjir, tanah longsor dan juga angin puting beliung.

 

Gatot mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama seluruh BPBD se-Jatim untuk penanganan banjir, serta melakukan aksi bersih-bersih sungai. "Untuk titik rawan masih kami data dengan kabupaten/kota, yang jelas rawan wilayah Kraton Pasuruan, kemudian Sampang, dan beberapa lainnya. Kemudian Lumajang itu longsor masih sangat potensi" terangnya.

Potensi banjir ini masih sangat tinggi, sebab kebakaran lahan yang ada membuat banyak aliran sungai terhambat. "Itu kami bersihkan sehingga tidak berdampak banjir," tegasnya.

 

Untuk itu, mantan Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim itu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan potensi angin puting beliung, pohon tumbang, dan sebagainya. "Untuk antisipasi banjir tolong jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan antisipasi menyimpan barang di tempat tinggi apabila wilayahnya sering banjir," pungkasnya. (int)