“Berbagai macam rekomendasi tersebut harapannya bisa menjadi keputusan bersama dari seluruh peserta yang kemudian bisa menjadi masukan di pemerintah pusat,” harapnya.
Di akhir, Adhy kembali menegaskan bahwa urgensitas transportasi di Jawa Timur adalah terkait sarana dan prasarana transportasi laut utamanya untuk pulau-pulau terluar.
Ia menyebut, perlu adanya kerjasama dengan mitra terkait, utamanya pihak swasta penyedia layanan dengan harapan bisa menambah frekuensi layanan penyebrangan.
“Di jawa Timur sudah ada tapi frekuensinya masih harus diperbanyak. Jadi harapannya masyarakat bisa bolak balik kapan saja, misal sehari dua sampai tiga kali penyeberangan. Membuat ekonomi kita lebih jalan,” katanya.