Dalam sektor perdagangan, neraca perdagangan Jawa Timur pada tahun 2024 mencatat surplus sebesar Rp93,94 triliun. Sementara itu, di bidang industri manufaktur, Jawa Timur memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 12 kawasan industri, dan satu kawasan industri halal, serta sedang merencanakan delapan kawasan industri baru.
Dari segi infrastruktur, Jawa Timur memiliki sembilan pelabuhan dan delapan bandara yang berperan penting sebagai penghubung untuk wilayah Indonesia bagian Timur.
Pada sektor perkebunan dan pertanian, Jawa Timur menjadi salah satu produsen kakao terbesar di Indonesia dengan posisi di peringkat 10 besar secara nasional, menghasilkan 32.097 ton hingga triwulan III 2024. Selain itu, Jawa Timur juga menyumbang 60 persen produksi tembakau nasional.
"Perlu kami sampaikan Jatim memiliki banyak komoditas berkualitas dan siap ekspor, utamanya di bidang pertanian dan perkebunan," ujarnya.