Presiden RI Perluas Akses Investasi Lewat Kemitraan Terpadu dengan UEA

pemerintahan | 09 April 2025 20:24

Presiden RI Perluas Akses Investasi Lewat Kemitraan Terpadu dengan UEA
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memperluas jalur investasi strategis melalui kemitraan terpadu dengan Uni Emirat Arab (UEA). (dok setkab.go.id)

ABU DHABI, PustakaJc.co - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memperluas jalur investasi strategis melalui kemitraan terpadu dengan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini ditandai dengan penandatanganan delapan kesepakatan penting dalam pertemuan bilateral dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, Rabu (9/4/2025).

 

Kesepakatan tersebut mencakup empat nota kesepahaman antar-pemerintah (G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (B-to-B). Fokus utama meliputi ketahanan pangan, transisi energi, keamanan, dan nilai keagamaan. Dilansir dari setkab.go.id Rabu, (9/4/2025).

 

“Indonesia terbuka untuk kolaborasi yang membawa manfaat nyata. Kerja sama ini adalah langkah konkret memperkuat kemandirian pangan dan energi,” ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan resmi.

Empat MoU Antar-Pemerintah:

  1. Kemitraan Alam dan Iklim antara Kemenko Pangan RI dan Kemlu PEA.
  2. Revisi Kerja Sama Kelautan dan Perikanan antara kedua pemerintah.
  3. Keamanan dan Penanggulangan Terorisme antara Polri dan Kementerian Dalam Negeri PEA.
  4. Bidang Islam dan Wakaf antara Kemenag RI dan otoritas keagamaan PEA.

 

Empat Kesepakatan Antarpelaku Usaha:

  1. Investasi Produksi Susu Nasional antara Ditjen Peternakan dan Al-Ain Farms PEA.
  2. Kerja Sama Industri Pertahanan antara PT Pindad dan Ninety Degree General Trading LLC.
  3. Penambahan Kapasitas PLTS Cirata sebagai proyek energi hijau.
  4. Pembangunan PLTS Terapung Jatigede 100 MW antara PT PLN (Persero) dan MASDAR.

 

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengapresiasi pertemuan ini sebagai tonggak penting untuk mendongkrak investasi.

 

“Kami pastikan kemitraan ini berjalan cepat dan produktif. Targetnya bukan hanya MoU, tapi implementasi nyata di lapangan,” tegas Kepala BKPM itu

 

Pertemuan bilateral ini mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan. Hubungan diplomatik Indonesia–UEA telah terjalin erat selama lebih dari 40 tahun dan kini memasuki fase baru berbasis implementasi nyata dan saling menguntungkan. (Ivan)