Menurut Zayadi, pelatihan ini bertujuan memperluas wawasan dakwah serta memberikan pengalaman internasional dalam menyampaikan pesan keagamaan secara moderat, damai, dan kontekstual.
“Ini momentum penting untuk benchmarking melalui proses 3N: Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (mengembangkan). Identitas keindonesiaan justru akan menjadi kekuatan saat kita tampil di luar negeri,” jelas Direktur Penerangan Agama Islam itu.
Selain pelatihan, peserta juga dijadwalkan melakukan kunjungan ke berbagai lokasi strategis, seperti Abrahamic House, sebuah kompleks yang menyatukan masjid, gereja, dan sinagog sebagai simbol kerukunan antarumat beragama.