Lebih parah lagi, Indonesia justru tak mendapatkan perlakuan adil dibanding negara-negara pesaingnya di Asia Tenggara. Banyak negara lain menikmati tarif lebih rendah. Sementara Indonesia justru digempur kebijakan tidak setara.
“Kami ingin tarif tidak lebih tinggi dari negara pesaing kita di ASEAN. Kita ingin keadilan, level playing field,” imbuh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.
Sempat ada harapan saat Trump menurunkan tarif dari 32% menjadi 10% untuk sementara waktu (selama 90 hari). Tapi faktanya, itu tidak meringankan beban karena tarif dasar tetap berlaku dan bersifat akumulatif.