Indonesia mengajukan proposal yang lebih luas dari sekadar masalah tarif, mencakup kebijakan non-tarif dan langkah-langkah konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia ingin memastikan adanya keseimbangan yang adil bagi kedua negara.
“Neraca perdagangan kami sudah mencapai sekitar 19, sementara yang kami tawarkan lebih dari 19,5, dan kami juga memiliki sejumlah proyek yang akan kami beli dari AS,” ujar Airlangga.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana investasi besar dari beberapa perusahaan Indonesia di AS, termasuk Indorama yang berencana menginvestasikan USD2 miliar di proyek Blue Ammonia di Louisiana. Pembahasan mengenai komoditas mineral juga menjadi salah satu topik utama.