Polda Jatim Ungkap Sindikat Pemalsuan Video Gubernur Khofifah

pemerintahan | 28 April 2025 20:53

Polda Jatim Ungkap Sindikat Pemalsuan Video Gubernur Khofifah
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Novianto (tengah) bersama jajaran menunjukkan bukti penipuan dengan modus video manipulasi mendompleng Gubernur Jatim. (dok jawapos.com)

SURABAYA, PustakaJC.co - Polda Jatim berhasil mengungkap sindikat yang memanfaatkan teknologi deep fake untuk memalsukan video Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Aksi penipuan ini menjerat ratusan korban dengan tawaran sepeda motor murah yang tidak pernah ada.

Polda Jatim mengamankan tiga tersangka yang terlibat dalam pembuatan video manipulatif menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ketiga pelaku, yakni HMP (32), UP (24), dan AH (34), diduga membuat video yang memperlihatkan Gubernur Khofifah seolah-olah menawarkan sepeda motor murah seharga Rp 500 ribu. Video yang dimanipulasi ini awalnya diambil dari kunjungan Khofifah ke program pasar pangan murah di Sidoarjo pada 26 Maret lalu, namun telah diedit untuk menyebarkan narasi palsu. Dilansir dari jawapos.com, Senin, (28/4/2025).

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menjelaskan,

“Pelaku menggunakan teknologi deep fake untuk mengedit suara dan gerakan bibir Gubernur Khofifah, sehingga video yang diunggah terlihat sangat meyakinkan. Video tersebut diposting di TikTok dengan tujuan untuk menipu masyarakat.” Ungkap eks Kapolda Kaltim itu.

Video palsu tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang, dengan sejumlah korban yang mentransfer uang ke rekening pelaku, yang diperkirakan merugikan masyarakat hingga Rp 87,6 juta. Masyarakat yang terjebak dalam penipuan ini berharap mendapatkan sepeda motor yang dijanjikan, namun kenyataannya tidak ada barang yang diterima.

“Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dengan konten yang beredar di media sosial. Teknologi harus digunakan dengan bijak dan tidak disalahgunakan untuk merugikan orang lain,” pesan Kapolda Nanang.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penyalahgunaan teknologi. Dengan kemajuan teknologi deep fake, sangat penting bagi kita semua untuk memverifikasi informasi yang beredar dan tidak mudah terjebak dalam penipuan online yang semakin canggih. (ivan)