Ia menambahkan, posisi strategis Jawa Timur sebagai gerbang wilayah timur Indonesia menuntut perencanaan pembangunan yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga menyokong konektivitas dan kekuatan ekonomi kawasan timur Indonesia secara menyeluruh.
“Jawa Timur ini jadi kunci Indonesia timur. Makanya, gubernur kembangkan sektor perdagangan dan logistik. Jalur simpang semuanya nanti lewat Jawa Timur,” jelasnya.
Rasiyo juga menjelaskan bahwa hasil Musrenbang nantinya akan ditindaklanjuti oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam bentuk rencana teknis, sebelum masuk pembahasan lanjutan di DPRD. Dalam pembahasan tersebut, DPRD akan memasukkan hasil reses anggota dewan yang memuat berbagai aspirasi masyarakat.
“Reses jadi dasar kami. Misalnya banjir di Gresik, Manyar, dan Pasuruan. Pertanian juga, karena Jatim itu lumbung pangan,” ujarnya.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                