JAKARTA, PustakaJC.co - Demi Palestina, suara umat disatukan. PBNU bersama 12 ormas Islam merumuskan draf bersama untuk mendorong solusi damai dan konkret bagi kemerdekaan Palestina membuka jalan baru bagi diplomasi masyarakat sipil Indonesia.
Sebanyak 12 pimpinan ormas Islam bertemu langsung dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam sebuah pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu, (30/4/2025). Tujuan pertemuan: menyatukan komitmen strategis untuk mendorong kemerdekaan Palestina. Dilansir dari nu.or.id, Kamis, (1/5/2025).
Menindaklanjuti diskusi tersebut, Gus Yahya menugaskan Ketua PBNU Rumadi Ahmad untuk menyusun draf bersama sebagai hasil dari komunikasi lintas ormas tersebut.
“Saya mendapatkan tugas untuk menyusun draf sebagai hasil dari komunikasi antara PBNU dan ormas-ormas yang tadi datang ke PBNU, untuk membuat semacam platform,” ujar Rumadi Ahmad.
Dokumen tersebut akan menjadi masukan bersama bagi pemerintah RI dalam membangun diplomasi aktif terkait Palestina.
“Ini bukan dokumen PBNU saja, tapi akan menjadi milik bersama semua ormas,” imbuh Rumadi.
Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil sebagai penguat diplomasi negara.
“Kita akan menyampaikan pemikiran yang bisa jadi terobosan dalam komunikasi Indonesia dengan pihak-pihak strategis untuk solusi damai antara Palestina dan Israel.” Kata Ruhmadi.
Gus Yahya pun menekankan bahwa tekanan moral dari masyarakat harus terus dijaga.
“Siapa pun pemerintahnya, kita ingin mereka melakukan sesuatu untuk Palestina, sampai kapan pun,” katanya.
Rumadi menutup pernyataan dengan harapan besar
“Tujuan utama kami adalah mencari peluang agar misi abadi bangsa Indonesia untuk menghapuskan penjajahan di atas dunia dapat diwujudkan, ” tutup Ketua PBNU itu.
Inisiatif PBNU dan 12 ormas Islam menunjukkan bahwa kekuatan masyarakat sipil masih menjadi garda depan dalam memperjuangkan keadilan global. Dari Indonesia, suara perdamaian kembali menggaung untuk Palestina. (ivan)