Tak hanya fokus pada sekolah negeri, Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp 5,7 miliar untuk membantu siswa dari keluarga prasejahtera yang tidak diterima di sekolah negeri dan tidak memperoleh bantuan pendidikan dari pusat maupun daerah.
“Setiap kabupaten/kota diberi kuota 150 siswa. Masing-masing siswa akan menerima bantuan Rp 1 juta untuk melanjutkan ke sekolah swasta,” jelas orang nomor satu di Jatim itu.
Selain aspek fisik dan bantuan pendidikan, Pemprov juga meluncurkan program “1 Sekolah 1 Inovasi” yang menargetkan 4.090 inovasi lahir dari SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta pada 2025. Program ini diharapkan dapat memicu kreativitas guru dan siswa dalam menciptakan metode belajar yang relevan dan kontekstual.