Menurut Sarman, pekerja dan pengusaha ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
“Jika pekerja tumbuh dan kompeten, maka usaha juga akan berkembang. Kita butuh sinergi, bukan saling menuntut,” ujarnya.
Hari Buruh bukan sekadar panggung perjuangan hak, tetapi juga refleksi bersama menuju dunia kerja yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Dengan peningkatan kompetensi dan semangat kolaborasi, buruh Indonesia diharapkan siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi lebih besar untuk pertumbuhan industri nasional. (ivan)