JAKARTA, PustakaJC.co - Bukan hanya momentum untuk menyuarakan hak pekerja, Hari Buruh Internasional 2025 juga menjadi ajakan bagi pekerja dan pengusaha untuk saling menguatkan. Kadin menekankan pentingnya peningkatan kompetensi buruh demi kemajuan industri dan daya saing nasional.
Dalam peringatan Hari Buruh Internasional, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyampaikan delapan poin harapan kepada para pekerja, yang berfokus pada peningkatan kualitas dan hubungan kerja yang produktif.
“Pada peringatan Hari Buruh 2025, pengusaha juga mempunyai delapan tuntutan dan harapan kepada seluruh buruh dan pekerja di seluruh tanah air,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangan tertulis.
Sarman menilai bahwa keberlangsungan dunia usaha sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang unggul, inovatif, dan memiliki semangat kolaborasi.
“Kita tidak boleh lagi terjebak dalam pola kerja lama. Dunia industri berubah cepat. Skill, kompetensi, dan produktivitas harus terus ditingkatkan,” katanya.
Delapan Harapan Kadin kepada Pekerja:
1. Meningkatkan produktivitas kerja.
2. Mengembangkan skill, keahlian, dan kompetensi, terutama di era digital.
3. Menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.
4. Meningkatkan disiplin dan semangat kerja.
5. Menjalankan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama.
6. Mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan persoalan.
7. Mengutamakan kepentingan bersama dalam perumusan kebijakan ketenagakerjaan.
8. Menjaga iklim usaha dan investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Menurut Sarman, pekerja dan pengusaha ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
“Jika pekerja tumbuh dan kompeten, maka usaha juga akan berkembang. Kita butuh sinergi, bukan saling menuntut,” ujarnya.
Hari Buruh bukan sekadar panggung perjuangan hak, tetapi juga refleksi bersama menuju dunia kerja yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Dengan peningkatan kompetensi dan semangat kolaborasi, buruh Indonesia diharapkan siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi lebih besar untuk pertumbuhan industri nasional. (ivan)