Namun, persoalan belum sepenuhnya selesai. Tantangan nyata masih dihadapi pada aspek SDM. Dadan menjelaskan bahwa saat ini Indonesia baru memiliki 1.994 tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap ditugaskan, dari total 2.000 yang telah dididik. Sebanyak 6 orang mengundurkan diri.
“Kepala SPPG itu adalah Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia. Dan sampai sekarang baru ada 1.994 orang. Untuk mengembangkan pelayanan lebih cepat, kita sangat tergantung dari SDM-nya,” kata Dadan.
Sebagai solusi, BGN telah menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk mendidik 30.000 calon Kepala SPPG dalam gelombang ketiga.