Namun demikian, beberapa faktor tetap memberi sumbangan terhadap inflasi, seperti tarif listrik (0,99 persen) akibat berakhirnya program diskon pemerintah, emas perhiasan (0,20 persen), angkutan udara (0,08 persen), serta bawang merah dan kelapa (masing-masing 0,03 persen).
Secara regional, inflasi tertinggi di Jawa tercatat di Yogyakarta (1,67 persen), disusul DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.
Untuk menjaga harga tetap stabil, Pemprov Jatim terus melakukan pengawasan distribusi, meningkatkan produksi, dan memperkuat koordinasi antarinstansi.