“Bu Khofifah membuktikan bahwa santri punya ruang besar untuk tumbuh. Ini investasi strategis yang berdampak langsung pada penguatan moral dan intelektual bangsa,” tambah putri bungsu dari KH. Masykur Hasyim.
Ning Lia berharap, pendekatan inklusif berbasis nilai religius seperti yang dilakukan Pemprov Jatim bisa ditiru oleh pemerintah daerah lainnya.
Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan komitmen kuat terhadap dunia pesantren, Program Beasiswa Santri Unggulan menjadi salah satu wujud nyata transformasi pendidikan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan di Jawa Timur. Pemerintah daerah kini dihadapkan pada tantangan serupa menghadirkan program pendidikan yang merata, relevan, dan bermartabat. (ivan)
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                