Pelaku usaha hotel di Jakarta juga mengeluhkan tingginya beban operasional, seperti tarif PDAM, gas, dan listrik yang naik, serta birokrasi perizinan yang panjang dan mahal. Imbasnya, 70% hotel menyatakan akan melakukan PHK, dan 90% mengurangi pekerja harian lepas, berdasarkan hasil survei PHRI.
Kontribusi wisatawan mancanegara pun belum mampu mengangkat kinerja hotel. Rata-rata kunjungan turis asing ke Jakarta hanya 1,98% per tahun (BPS 2019–2023), menandakan ketergantungan tinggi pada pasar domestik dan kegiatan pemerintah.
Saat dikonfirmasi jurnalis PustakaJC.co terkait potensi merembetnya krisis ke Jawa Timur, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Evy Afianasari, menegaskan bahwa tidak ada kondisi serupa yang terjadi di Jatim.