SURABAYA, PustakaJC.co - Dua masalah besar masih membayangi pembangunan Jawa Timur: angka perkawinan anak yang tinggi dan kemiskinan ekstrem yang belum sepenuhnya teratasi. Fraksi PDIP DPRD Jatim mendesak pemerintah provinsi untuk mengambil langkah cepat dan sinergis demi masa depan generasi muda dan kemajuan sosial.
Indriani Yulia Mariska, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka perkawinan anak di Jawa Timur. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama, dispensasi kawin turun dari 15.095 pada 2022 menjadi 8.753 pada 2024. Dilansir dari beritajatim.com, Sabtu, (31/5/2025).
“Meski tren menurun, angka ini masih sangat tinggi dan mencerminkan masalah struktural yang serius. Data hanya menggambarkan kasus resmi, sementara perkawinan anak tanpa dispensasi justru lebih banyak terjadi,” ujarnya, Jumat, (30/5/2025).
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                