Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor—pendidikan, kesehatan, dan tokoh masyarakat untuk mencegah praktik perkawinan anak yang merugikan masa depan generasi.
“Kasus ini harus menjadi fokus pembangunan dan sinergi antarlembaga harus diperkuat,” tambah Indriani.
Selain itu, persoalan kemiskinan ekstrem juga masih menjadi tantangan berat. Data resmi per September 2024 menunjukkan angka kemiskinan di Jawa Timur 9,56 persen, turun tipis 0,23 persen dari Maret 2024.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                