Menurut Emil, Jawa Timur terus menunjukkan peran penting dalam mendorong ekspor nasional. Berdasarkan data April 2025, nilai ekspor Jawa Timur tercatat sebesar USD 2,18 miliar, naik 4,10 persen dibandingkan Maret. Sementara itu, ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai USD 7,81 miliar, dengan komoditas utama berupa perhiasan/permata, tembaga, lemak dan minyak hewani/nabati, serta produk kayu.
“Jawa Timur tetap menjadi tiga besar penyumbang ekspor nasional. Per April 2025, kontribusinya sebesar USD 8,24 miliar atau 9,43 persen dari total ekspor Indonesia,” tambahnya.
Emil juga menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai terobosan. Saat ini, Jawa Timur memiliki 13 Kawasan Industri, 1 Kawasan Industri Halal, dan 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi daya tarik utama bagi pelaku usaha.