Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya turut mengambil peran penting dalam keputusan perubahan format acara menjadi video conference. Menyikapi kondisi cuaca secara cepat, Seskab Teddy aktif berkoordinasi dengan tim protokoler, keamanan, dan teknis untuk memastikan kelancaran acara peresmian tetap terjaga.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang hadir secara langsung dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, turut melaporkan bahwa Presiden Prabowo semula dijadwalkan hadir secara fisik. Namun, kondisi kabut tebal yang mengganggu penerbangan membuat perubahan rencana menjadi tidak terhindarkan.
“Perlu saya laporkan, bahwa sesungguhnya Bapak Presiden berkenan untuk hadir bersama-sama kita di acara pada pagi hari ini. Namun karena cuaca yang tidak memungkinkan, kami sangat mengapresiasi, menghargai komunikasi saya sampai dengan 49 menit yang lalu dengan Pak Seskab. Tadinya masih oke, tapi karena kabut yang tidak bisa mendarat dan demi keselamatan Bapak Presiden, kita memutuskan untuk Bapak Presiden mengikuti lewat Vidcon bersama-sama kita,” ungkap Bahlil.
Meski berlangsung secara daring, peresmian ini tetap menjadi tonggak penting dalam agenda transisi energi Indonesia menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (int)