Menurutnya, haul ini menjadi momentum memperkuat nilai-nilai toleransi dan persatuan. Ia juga mengajak masyarakat meneladani Sunan Bonang dalam menjaga harmoni kehidupan, termasuk di ruang digital.
“Mari kita hindari perselisihan yang tidak bermanfaat. Media sosial bisa menjadi ladang fitnah jika tak digunakan dengan bijak,” tegasnya.
Haul Sunan Bonang ke-516 ini menjadi saksi nyata bahwa warisan dakwah Wali Songo masih hidup dan relevan. Makam Sunan Bonang yang tak pernah sepi membuktikan kecintaan umat pada nilai dakwah yang santun, merangkul budaya, dan menjaga persatuan.
Tahlil Akbar ini diikuti oleh jajaran Forkopimda, para ulama, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai daerah. Momentum ini bukan sekadar mengenang, tapi juga merajut ulang semangat kebersamaan dan nilai kearifan lokal yang diwariskan sang Wali. (ivan)