Cadangan Beras Tembus 4,2 Juta Ton Prabowo Tegaskan Kedaulatan Pangan

pemerintahan | 21 Juli 2025 20:12

Cadangan Beras Tembus 4,2 Juta Ton Prabowo Tegaskan Kedaulatan Pangan
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya pada Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025. (dok setkab)

KOTA SURAKARTA, PustakaJC.co – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan capaian besar pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan nasional. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras milik pemerintah menembus angka 4,2 juta ton, sebuah pencapaian yang disebutnya belum pernah terjadi sebelumnya.

 

“Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton. Jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen. Dan kita akan terus tegakkan,” ujar Presiden Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, yang digelar Minggu (20/7/2025) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah. Dikutip dari setkab.go.id, Senin, (21/7/2025).

Presiden menyebut peningkatan cadangan pangan ini sebagai bagian dari upaya serius pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Namun ia juga mengingatkan bahwa capaian tersebut harus dibarengi dengan pengawasan ketat terhadap distribusi pangan agar tidak disalahgunakan.

“Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Ini saya telah minta Jaksa Agung dan Polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa praktik manipulasi harga dan distribusi pangan seperti ini bukan hanya merugikan konsumen, tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi negara. Berdasarkan laporan yang diterimanya, angka kerugian akibat tindakan curang di sektor pangan bisa mencapai Rp100 triliun setiap tahun.

“Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun. Anda bisa bayangkan Rp100 triliun kita bisa bikin apa. Mungkin kita hilangkan kemiskinan,” tandas Presiden.

Dengan pengelolaan yang lebih baik dan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku kecurangan, Presiden meyakini dana sebesar itu bisa dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah kini mengedepankan dua langkah utama:

•Meningkatkan produksi dan cadangan pangan nasional

•Menindak tegas mafia pangan dan spekulan harga

Langkah tersebut, menurut Presiden Prabowo, bukan hanya soal menjaga ketersediaan pangan, tapi juga bentuk nyata perlindungan terhadap masyarakat kecil dan petani lokal.

Dengan semangat menjaga kedaulatan pangan dan mendorong keadilan distribusi, pemerintah berharap Indonesia bisa berdiri tegak sebagai negara yang kuat secara ekonomi dan mandiri dalam urusan pangan. (ivan)