50 Sekolah Rakyat Tahap Kedua Siap Dibuka Agustus 2025

pemerintahan | 23 Juli 2025 18:31

50 Sekolah Rakyat Tahap Kedua Siap Dibuka Agustus 2025
Mensos Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI Kota Surabaya. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI terus memperluas akses pendidikan inklusif lewat program Sekolah Rakyat. Setelah 100 titik tahap pertama tuntas pada Juli 2025, kini sebanyak 50 lokasi baru siap dibuka serentak pada Agustus hingga September mendatang.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan, tahap kedua kini memasuki proses seleksi siswa, guru, dan tenaga kependidikan, sekaligus renovasi bangunan agar layak digunakan sebagai ruang belajar. Dilansir dari jawapos.com, Rabu, (23/7/2025).

“Tahap kedua nanti insyaallah di Agustus atau September 2025. Sekarang lagi proses seleksi, baik itu seleksi siswa, seleksi guru, dan seleksi tenaga kependidikan,” ujar Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI di Kota Surabaya, Selasa, (22/7/2025).

Diketahui, sebanyak 63 Sekolah Rakyat sudah aktif lebih dulu, dan 37 titik lagi akan menyusul beroperasi pada akhir Juli. Dengan begitu, total 100 titik telah tercapai pada tahap pertama peluncuran.

“Insyaallah nanti akhir bulan ini akan bergabung 37 titik lagi di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Untuk tahap kedua, Kementerian Sosial telah menyatakan lebih dari 50 gedung di seluruh Indonesia layak untuk diubah menjadi Sekolah Rakyat. Di Jawa Timur sendiri akan ada tambahan tujuh titik baru, menjadikan total 19 sekolah di provinsi ini.

“Kalau di Jawa Timur ada tambahan tujuh, jadi nanti total 19 Sekolah Rakyat di Jatim, sekarang masih 12. Doakan saja ya,” ungkap mantan Wali Kota Pasuruan itu.

Renovasi gedung akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum, demi memastikan keamanan dan kenyamanan siswa.

“Setelah dicek PU dan dinyatakan siap, baru dimulai renovasi. Setelah renovasi selesai, baru siswa dan guru bisa masuk. Mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar,” jelas Gus Ipul.

Program Sekolah Rakyat ini ditujukan untuk menjangkau anak-anak dari keluarga rentan dan putus sekolah, dengan pendekatan pembelajaran yang fleksibel, menyenangkan, serta berbasis komunitas.

Gus Ipul menegaskan, pendidikan harus bisa diakses oleh semua anak tanpa terkecuali.

“Pendidikan adalah hak semua anak Indonesia. Kita tidak boleh membiarkan ada anak yang putus sekolah karena keadaan ekonomi,” tegasnya.

Dengan peluncuran tahap kedua ini, pemerintah berharap Sekolah Rakyat menjadi solusi nyata dalam menjawab tantangan ketimpangan pendidikan di berbagai daerah. (ivan)