TUBAN, PustakaJC.co - Kepala Desa Pucangan, Santiko, menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada KH Anas Al Hifni (Gus Anas), Direktur Utama Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat. Ia mengakui kesalahan komunikasi saat sesi dialog bersama Presiden Prabowo Subianto dalam launching nasional 80.000 KDMP se-Indonesia, Senin, (21/7/2025) di Klaten, Jawa Tengah.
“Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon. Jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf atas kesalahan ini,” ucap Santiko, dikutip dari jatimpos.co, Kamis, (24/7/2025).
Santiko yang juga Pengawas KDMP menyatakan tidak bermaksud mengesampingkan kontribusi besar Gus Anas dan tim ekonomi Ponpes Sunan Drajat yang selama 19 bulan mendampingi operasional Gerai KDMP Pucangan.
“Sejak awal, kontribusi Ponpes Sunan Drajat sangat besar. Warga sangat merasakan dampaknya,” lanjutnya.
Insiden bermula saat nama Gus Anas tidak disebut oleh Ketua KDMP maupun Kades Pucangan dalam sesi pelaporan ke Presiden. Padahal, Gus Anas dinilai menjadi aktor utama keberhasilan model koperasi desa berbasis pesantren.
Akibatnya, sehari setelah peluncuran, manajemen ekonomi Ponpes Sunan Drajat secara resmi memutus kontrak kerja sama melalui surat bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025 dan menarik seluruh barang dari gerai.
Kini, Santiko berharap kerja sama dapat kembali terjalin agar KDMP Pucangan bisa beroperasi optimal.
“Sudah hampir dua tahun berjalan. Ke depan kami harap bisa kembali dilengkapi dan diperkuat. Sekali lagi, mohon maaf,” ungkap Kepala Desa Pucangan ini.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Tuban, Agus Wijaya, menyampaikan bahwa Pemkab mendukung penuh terwujudnya rekonsiliasi antara KDMP dan Ponpes Sunan Drajat.
“KDMP tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada pihak ketiga yang bantu dari sisi pemodalan, suplai barang, sampai peningkatan SDM,” jelas Agus.
Ia menambahkan, komunikasi dengan pihak pesantren masih terus dilakukan. Pemkab siap menjembatani agar perjanjian baru bisa terbentuk dan dijadikan role model untuk KDMP lain.
“Mudah-mudahan ini jadi model kolaborasi ekonomi desa yang sukses dan bisa direplikasi,” pungkasnya.
KDMP Pucangan adalah satu dari 80.000 koperasi desa yang diluncurkan secara nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Gerai ini sempat menjadi sorotan karena menjadi yang pertama diberi kesempatan menyampaikan laporan di hadapan Presiden, didampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Meski sempat terjadi miskomunikasi, baik Gubernur Jatim maupun Bupati Tuban secara eksplisit menyebut dan mengapresiasi nama Gus Anas dalam sambutannya.
Langkah Kades Pucangan membuka pintu maaf adalah awal yang baik untuk membangun kembali ekosistem ekonomi desa berbasis pesantren. Harapan besar kini terletak pada kembali terjalinnya sinergi yang selama ini sudah terbukti berhasil. (ivan)