Ramliyanto juga mengingatkan bahwa tantangan zaman selalu berbeda dan kian berat, sehingga mahasiswa harus adaptif menghadapi perubahan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menilai kritik harus dimaknai positif.
“Kritik adalah energi positif jika dimaknai sebagai proses problem solving. Bojonegoro seirama dengan visi Jatim sebagai gerbang baru nusantara menuju daerah yang bahagia, makmur, dan membanggakan,” tegas Ramliyanto