Bayi Merangkak Demi Bumi, Surabaya Kampanyekan Popok Kain Ramah Lingkungan

pemerintahan | 18 Agustus 2025 16:02

Bayi Merangkak Demi Bumi, Surabaya Kampanyekan Popok Kain Ramah Lingkungan
Lomba bayi merangkak atau Baby Race yang berlangsung di Exhibition Hall Grand City. (dok jatimpos)

SURABAYA, PustakaJC.co – Bayi-bayi menggemaskan merangkak di Grand City Surabaya bukan sekadar hiburan. Lomba Baby Race SGE 2025 menjadi ajang edukasi dan kampanye penggunaan popok kain ramah lingkungan, hemat biaya, sekaligus mengurangi sampah di kota.

Acara berlangsung Minggu, (17/8/2025) di Surabaya Great Expo (SGE) 2025. Puluhan balita tampil lengkap mengenakan popok kain Bumbi yang bisa dicuci dan dipakai ulang, sebagai bagian dari kampanye Pemkot Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto, menegaskan,

 “Sampah popok sekali pakai menumpuk di TPA, sungai, dan TPS. Target Pak Wali Kota jelas: mengurangi sampah yang menumpuk. Salah satu langkah konkret, penggunaan popok kain,” ujar Dedik.

Dedik menambahkan, popok kain juga menghemat biaya rumah tangga. Pemerintah kota telah mengedarkan surat edaran ke camat, dinas, dan pelaku usaha untuk menyosialisasikan gerakan ini. “Kami berkolaborasi dengan Bumbi. Selain selamatkan bumi, juga sangat ekonomis,” tambahnya.

Kampanye ini juga menjadi bagian dari Bloomberg Philanthropies Mayor’s Challenge 2025, di mana Surabaya tercatat sebagai kota pertama di Indonesia yang menembus final. Pemkot bersama Bappedalitbang dan Bumbi akan mengukur dampak perilaku warga sebelum hasil diumumkan Januari 2026.

Celia Siura, CEO Bumbi, menekankan, “Produk ini dibuat oleh perempuan dan penyandang disabilitas dengan katun berkualitas tinggi, nyaman dan aman untuk bayi. Gerakan ini menjaga bumi sekaligus memberdayakan masyarakat,” tegas CEO Bumbi ini.

Warga pun antusias. Anisa, pemenang lomba dari Kutisari, mengaku,

“Biasanya pampers mahal. Popok kain bisa dicuci dan dipakai ulang, hemat dan ramah lingkungan,” tukas Anisa.

Dari bayi yang merangkak hingga orang tua yang peduli lingkungan, Surabaya membuktikan bahwa perubahan gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari rumah, bahkan dari popok si kecil. (ivan)